Tari Gambang Semarang

Indonesia memang kaya akan kebudayaan, hal ini terbukti dengan salah satu kotanya yaitu Semarang yang juga memiliki kebudayan Tari Gambang Semarangan. Tari budaya Semarang ini biasanya tersaji dengan iringan alat musik dari bilah-bilah kayu dan Gamelan Jawa yang orang Semarang menyebutnya Gambang. 

Tari Gambang Semarang merupakan jenis tarian yang kreatif, karena didalam gaya tariannya tak jarang di iringi lawakan ringan. Selain menggunakan alat musik gamelan (wong Semarang nyebut'e Gambang), tari Gambang Semarang juga diiringi alunan alat musik berupa, Suling, kendang, bonang, kempul, gong, kecrek, dan yang lebih unik lagi terdapat alat musik khas Tionghoa yaitu alat musik gesek konghayan dan tohyan. Jadi tarian ini alkulturasi dua budaya, Tionghoa dan jawa. Yang menggambarkan kerukunan antar Ras.

Lagu-lagu yang digunakan sebagai pengiring Gambang Semarang ini diciptakan oleh Oei Yok Siang, pada puluhan tahun silam. Lagu yang hingga sekarang masih diingat oleh penggemar Gambang Semarang atau Generasi Tua di kota Semarang dan sekitarnya berjudul, Empat Penari dan satu lagi yaitu Malu-malu Kucing.

Lagu-lagu pada pementasan Gambang Semarang terasa beitu menyatu dengan sang penari yang menari dengan lemah gemulai dan tetap sumringah dan segar. Tarian ini memiliki gerak khas tersendiri yakni pada gerak telapak kaki yang jungkit-jungkit mengikuti alunan irama alat musik dan lagu yang bergerak secara dinamis dan lincah.

Menurut Sejarah, asal mulai Tarian Gambang Semarang berasal dari sebuah kelompok seni tari Gambang Kromong yang berasal dari Kedaung-Bulak-Jakarta. mereka sering mementaskan seni tariannya berpindah-pindah. Hingga suatu saat kelompok penari ini hijrah di Kota Semarang, warga Semarang pun (kala itu) menyambutnya dengan penuh antusias. Dan tarian ini semakin berkembang di Kota Semarang hingga warga Semarang sendiri menyebutnya Tari Gambang Semarang.

Sayangnya, perkembangan budaya yang lebih condong ke kebudayaan asing lebih diminati generasi muda jaman sekarang, sehingga Budaya Pribumi yang memiliki nilasi sejarah dan Seni tergerus oleh perkembangan jaman, hingga tari gambang semarang ini pasang surut.

Alhamdulillah, walaupun sedikit sekali yang mempertahankan Tari Gambang Semarang tetap hidup sampai sekarang. Salah satu kelompok seni yang melestarikan tarian ini bernama "Sentra Gambang Semarang" yang dipimpin oleh Dimyanto Jayadi dan Putra Subardi. Berkat dialah kesenian Gambang Semarang masih ada dan bisa dinikmati di era yang serba mdern seperti ini.