SEMARANGAN, Indonesia memang terkenal akan kekayaan suku sehingga berdampak pula pada kekayaan budaya, hal ini terbukti juga pada budaya pengantin, di kota Semarang juga memiliki ciri khas Budaya Pengantin Semarangan.
Walaupun ditengah perombakan budaya yang lebih cenderung ke arah modern dan kebarat-baratan, sebenarnya kota Semarang tradisi khas pengantin yang disebut "Pengantin Semarangan". Guna mengikuti era yang semakin modern maka gaya Pengantin Semarangan pun terus mengalami perkembangan dan modifikasi, hal ini ditujukan juga untuk menjaga kelestarian kebudayaan di Kota Semarang.
Sebagai mana budaya pengantin di daerah luar Semarang, adat budaya Pengantin Semarangan biasanya didahului dengan proses Lamaran, serah-serahan (peningset), Upacara midodareni, dan yang terpenting Upacara Ijab Qobul antara kedua mempelai.
Mari kita urai Budaya Pengantin Semarangan dari kedua mempelai, supaya budaya ini tidak luntur ditelan budaya Barat. ya hitung-hitung nguri-uri kebudayaan sendiri supaya generasi muda akan tahu bahwa Budaya Pengantin Semarangan benar-benar ada dan patut dilestarikan.
Pengantin Wanita
Didalam budaya Pengantin Semarangan, pengantin wanita sering disebut "model Encik Semarangan", yaitu istilah perpaduan antara bahasa China dan Arap.
Kelengkapan yang dikenakan oleh Pengantin wanita pada budaya Pengantin Semarang biasanya berupa :
- Alas kaki tertutup sandal slop berwarna hitam terbuat dari kain bludru, ada kalanya berhiaskan mote,
- Perhiasan, Gelang, kalung krekang dan cincin.
Pengantin Pria
Didalam Budaya Pengantin Semarangan, pengantin pria biasa disebut "Model Pengantin Kadji".
Kelengkapan yang dikenakan oleh Pengantin Pria pada budaya Pengantin Semarang biasanya berupa :
- Baju berlengan panjang, krag berbentuk shianghai, membawa keris atau pedang.
Pada jaman dulu, pada Prosesi Pengantin Semarangan ada acara Ngarak, pada waktu diarak Pengantin Pria diiringi 3 orang yang posisinya di belakang pengantin, ketiga orang tersebut memiliki peran atau fungsi masing-masing. Yakni 2 orang pembawa Payung dan 1 orang pembawa kembang manggar. Acara ini disebut "Ngarak Pengantin".
Kembang Manggar yang dibawa pengarak sebenarnya selain sebagai peramai upacara Pengantin Semarangan, juga memiliki maksud dan tujuan. Pada masa dahulu Kembang manggar yang dibawa ini benar-benar asli Kembang manggar bukan seperti jaman sekarang ini.
Terus Apa maksud dan tujuan pengarak membawa Kembang Manggar ?
Mengenai maksud dan tujuan Kembang Manggar akan saya urai satu-persatu. Kembang Manggar berasal dari dua kata yaitu Kembang (Bunga dalam bahasa Indonesia) sedangkan Manggar adalah (bunga dari pohn kelapa)
Kembang
Pasti sudah tidak asing bagi anda Kembang (bunga) mendengar kata bunga sudah tentu banyak yang menyukai. Lah disinilah Maksud dari kata Kembang : Semoga mempelai berdua disukai masyarakat.
Manggar
Manggar adalah bunga dari pohon kelapa dan pohonnya disebut glugu, Maksudnya adalah agar kedua mempelau mempunyai sifat lugu atau jujur. Karena batang pohon kelapa pasti tumbuh lurus, tidak beloksana-belok sini.
Dan Manggar sendiri merupakan bahan baku pembuat gula jawa, Maksudnya dalah agar kedua mempelai mendapatkan manisnya kehidupan dunia dan akhirat sesuai rasa gula jawa yang manis tadi.
Itulah budaya Pengantin Semarang, penulis perharap dengan artikel atau postingan ini bisa dijadikan sebagai nguri-uri kebudayaan sehingga secara tidak langsung penuli pun ikut andil dalam melestarikan kebudayaan kota Semarang.
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan dan bijak, jangan cuma meninggalkan LINK dikolom komentar, Penulis Lebih berharap jika Komentar anda menyangkut tentang artikel tersebut. Terimakasih