ROTI GANJEL REL Nasibmu Kini

Yang namanya Ganjel Rel (Bantalan Rel Kereta) bisanya keras, tapi beda dengan yang satu ini. Di Semarang ada Ganjel Rel yang lunak, manis dan gurih "ROTI GANJEL REL".

Kenapa dinamakan Ganjel Rel ? Disebut Ganjel Rel karena bentuknya yang menyerupa Bantalan kereta.

Roti khas Semarang yang berwarna coklat, bertaburkan wijen nasibnya kini kian tersingkirkan, lantaran pada waktu mau memebeli roti ini sebagai contoh yang akan penulis potret dan gambarnya akan diterbitkan di Blog, penulis sulit mendapatkannya. Rupanya Roti Ganjel Rel di era sekarang kalah populer dengan roti-roti moderen.

Biasanya, Roti Ganjel Rel ini mudah ditemukan di pasaran pada saat menjelang puasa, karena di Semarang ada sebuah tradisi unik, saling tukar Roti Ganjel Rel saat menjelang puasa, atau saat tradisi Dugderan di gelar.

Di era sekarang, Roti Ganjel Rel sudah banyak kehilangan peminat, kemungkinan karena Cita rasa dan resep yang kalah bersaing. Pada dasarnya roti ini berwarna coklat, dengan tekstur yang ulet dan padat yang dipadu dengan aroma coklat dan kayu manis.

Menurut penulis, rasanaya sih tidak kalah menendang lidah dibanding roti modern, kemungkinan, jarang orang tua jaman sekarang mengenalkan Kue yang sempat melegenda di kota Semarang kepada anak-anaknya, mereka lebih sering mengenalkan makanan moderen kepada anak mereka, seperti burger, dan lain sebagainya.

Semoga postingan mengenai Roti Ganjel Rel ini bisa menambah pengetahuan generasi penerus Indonesia pada umumnya dan Kota Semarang pada khususnya tentang sebuah makanan khas berbentuk Roti yang dulu menjadi idola warga kota Semarang yakni Roti Ganjel Rel.

Penulispun bersyukur walau sudah sulit ditemukan di Semarang, ternyata Roti Ganjel Rel masih ada yang menjual dan yang memproduksinya. Terakhir membeli, penulis merogoh uang dalam dompet Rp. 25.000 dan bisa menikmati manis, lembutnya Roti Ganjel Rel yang diselimuti dengan aroma penambah selera Kayu manis.